Suatu karya besar bisa jadi hadir karena adanya ‘ide gila’. Sepertinya ini yang menjadi filosofi BUDI JUNIARTO warga Rungkut Asri Utara no.11 Surabaya. Awalnya, ia ingin agar para pemuda putus sekolah di kawasan rumahnya punya kegiatan positif.
Untuk itu ia pernah berencana membeli sebuah rumah dekat kediamannya kemudian dibongkar dan dijadikan lapangan sepakbola. Namun ide itu gagal karena yang empunya rumah enggan menjualnya.
Belakangan, ia punya ‘ide gila’ lagi yakni membangun kampungcyber. Konsep dasar yang dimiliki lelaki 41 tahun ini adalah menarik minat para pemuda putus sekolah untuk menambah pengetahuannya.
“Saya mengamati, para pemuda putus sekolah di kawasan rumah saya ini tertarik pada online game,” kata lelaki yang juga Kasubid Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup Bappeprop Jatim in menjelaskan.
Mulailah ia membangun warnet dengan kocek pribadinya. Sebuah rumah persis di samping kediamannya dibeli untuk warnet tersebut. Karena untuk para pemuda putus sekolah yang status ekonomi keluarganya kurang mampu, suami ANDROMEDA KOMARIYAH ini pun mencari cara agar tarif warnet tersebut tak terlalu mahal buat mereka.
Kedekatan dengan sejumlah penyedia jasa layanan internet ternyata memudahkan ‘ide gila’ bapak 2 anak ini. Mulailah ia merangkul Radnet dan diceritakanlah perihal ‘ide gilanya’. Bak gayung bersambut, ternyata Radnet merespon ide BUDI. “Dengan kerjasama ini, mudah-mudahan tarif warnetnya bisa ditekan. Kalau pasarannya Rp2500 perjam, mungkin nanti bisa Rp1500 atau Rp2 ribu perjam,” ujar dia.
Untuk menekan harga, BUDI berupaya ‘memainkan’ strategi model RTRWnet dengan subsidi silang. Jadi, bandwidth sebesar 128 kb yang diterimanya nanti akan dibagi dengan sistem wireless pada sejumlah warga di sekitarnya yang berminat.
“Saya sudah siapkan antene wireless omni dan sektoral untuk itu. Sejauh ini ada 3 klien dari tetangga saya yang cukup mampu membayar bandwidth itu untuk mensubsidi warnet ini,” kata BUDI.
Jika para pemuda putus sekolah ini sudah tertarik menyentuh komputer, sedikit demi sedikit akan ia kenalkan mereka ke internet. “Internet itu sekarang jendelanya ilmu. Di internet semua pengetahuan ada. Untuk itu saya buat mereka tertarik internet dengan game terlebih dulu,” ujar dia.
Kampungcyber ternyata bukan hanya sebuah warnet. BUDI mendesainnya menjadi sebuah aktivitas yang melibatkan komunitas Rungkut Asri Utara dalam wadah online. Ia juga akan membangun jurnal online yang berisikan informasi seputar Rungkut Asri Utara .
“Seperti Jurnal Yekape yang dibuat Pak ANIS dulu, hanya saja bentuknya website. Nanti juga ada interaktifnya dan solusi. Yah, seperti Suara Surabaya, lah,” ujarnya.
BUDI tak hanya ingin memanfaatkan sebagian kelebihan teknologi informasi. Dalam angannya, ia juga ingin mengembangkan Voice Over Internet Protocol (VoIP) agar sesama warga Rungkut Asri Utara dapat berkomunikasi secara murah. “Saya juga mau bangun wartel VoIP di sini,” jelasnya.
Kampungcyber ini rencananya akan dibuka 5 Agustus 2007 mendatang oleh Prof. Dr. MOHAMMAD NUH, DEA Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). “Tapi tolong ditulisnya jangan sebagai menteri ya. Pak NUH saya undang sebagai tetangga karena rumahnya memang selisih beberapa rumah saja dari rumah saya,” ujar BUDI sambil tertawa lebar.(edy)
Wednesday, August 01, 2007
Kampungcyber di Kampung Rungkut Asri Utara Surabaya
Posted by epilog-com@telkom.net at 2:03 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment